KATA
PENGANTAR
Puji syukur kehadirat
Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusun dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Hubungan
Interpersonal Mengenai Cinta”.
Adapun isi makalah ini pembahasan
mengenai pengertian cinta, skala
cinta, karakteristik cinta, komponen utama cinta, gaya percintaan, dan
faktor-faktor yang berkaitan dengan cinta.
Penyusun mengucapkan terimakasih
kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian
makalah ini. Kami menyadari bahwa makalah ini memiliki banyak kekurangan, untuk itu kami mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini. Semoga
dengan adanya makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca.
Malang,
April 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR……………………………………………………... 1
DAFTAR ISI…………………………………………………………….....
2
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
………..……………………………………………..... 3
1.2
Rumusan
Masalah…………………………………………………….... 3
1.3
Tujuan Penulisan.…………………………………………………….....
3
1.4
Manfaat Penulisan.………………………………………………….......
3
BAB II LANDASAN TEORI
2.1
Pengertian Cinta.……………………………………………………......
4
2.2
Jenis-Jenis
Cinta…………………………………….………………...... 4
BAB III PEMBAHASAN
3.1
Karakteristik
Cinta……………….………………………………....…... 6
3.2
Skala Cinta Menurut Rubin……………………..…..…………...……..... 6
3.3
Komponen Utama
Cinta……………...………………………….....…....
6
3.4
Ciri Khas Cinta Menurut
Davis...………………………………...….…... 7
3.5
Gaya
Percintaan…………………............................................................ 8
3.6
Faktor-Faktor Yang
Berkaitan Dengan Cinta………...…………...…...… 9
BAB
IV PENUTUP
4.1
Kesimpulan…………………………………………………………….. 13
4.2
Saran…………………………………………………………………... 14
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Manusia
merupakan makhluk Tuhan yang paling istimewa, mempunyai fitrah untuk dapat
berfikir dan merasakan, memahami setiap kejadian, dan mengetahui apa yang harus
dilakukan. Salah satu keistimewaan lainnya yang dimiliki manusia adalah dapat
merasakan cinta. Setiap manusia tentunya tidak dapat hidup dengan hanya
kekuatannya masing-masing. Setiap manusia butuh hidup bersosial untuk dapat
memahami orang-orang sekitarnya. Ketika seseorang merasakan cinta kepada orang
lain, membuat rasa kepedulian tersebut dapat terpupuk didalamnya. Akan tetapi,
terkadang bentuk cinta yang ditunjukkan seseorang berbeda-beda. Ada yang terbuka,
ada yang tertutup, ada yang mudah merasakan cinta, namun ada pula yang mudah
melepaskan cinta. Hal-hal tersebut tentunya terdapat faktor yang
melatarbelakangi, dengan demikian penulis akan memaparkan penjelasan mengenai Cinta, untuk mengetahui apa saja hal-hal
yang berkaitan dengan Cinta tersebut.
1.2
Rumusan Masalah
Apa
itu Cinta?
Bagaimana
karakteristik Cinta?
Faktor apa
saja yang berkaitan dengan Cinta?
1.3
Tujuan Penulisan
Adapun
tujuan penulisan laporan ini diantaranya:
Untuk
mengetahui apa itu Cinta
Untuk
mengetahui karakteristik Cinta
Untuk
mengetahui faktor apa saja yang berkaitan dengan Cinta
1.4
Manfaat Penulisan
Adapun
manfaat dari penulisan laporan ini diantaranya:
Dapat
memahami makna Cinta
Dapat
memahami karakteristik Cinta
Dapat memahami
faktor-faktor yang berkaitan dengan Cinta
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1
Pengertian
Cinta
Menurut Scott Peck, Cinta adalah
keinginan untuk mengembangkan diri sendiri dengan maksud memelihara pertumbuhan
spiritual sendiri atau perkembangan spiritual orang lain.
Menurut Erich Fromm cinta adalah
suatu seni yang memerlukan pengetahuan serta latihan. Cinta adalah suatu
kegiatan dan bukan merupakan pengaruh yang pasif. Salah satu esensi dari cinta
adalah adanya kreatifitas dalam diri seseorang, terutama dalam aspek memberi
dan bukan hanya menerima.
Cinta (love) adalah reaksi
emosional yang sama di kenalnya dan sama mendasarnya dengan rasa marah,
kesedihan, kegembiraan dan rasa takut (Shaver, Morgan, & Wu, 1996). Aron,
Paris, dan Aron (1995) menentukan bahwa jatuh cinta mendorong terjadinya
peningkatan self–efficacy dan self-esteem. Penelitian menunjukkan
cinta adalah sesuatu yang lebih dari sekedar pertemanan biasa dan melebihi rasa
tertarik secara romantis atau seksual dengan seseorang. Cinta mengandung
komponen-komponen kognitif (seperti membuat komitmen) disamping komponen yang emosional. Jadi dapat disimpulkan bahwa cinta adalah
suatu kombinasi emosi, kognisi, dan perilaku yang dapat terlibat dalam hubungan
intim.
2.2 Jenis-Jenis
Cinta
·
Cinta Passionate
Cinta Membara (Passionate Love)
merupakan suatu respons emosional yang intensif dan seringkali tidak realistik
terhadap orang lain. Orang yang
mengalami emosi ini biasanya menginterpretasikannya sebagai “Cinta sejati”,
sementara pengamat dari luar akan lebih menamainya “Kegilaan”. Pengertian lain menyebutkan bahwa Cinta
Passionate adalah suatu kondisi penguatan yang berlangsung lama pada penyatuan
seseorang pada orang lain. Para pecinta yang bergairah saling menyerap satu
dengan yang lain, merasa senang sekali pada kehadiran cinta pasangannya, dan
merasa sedih kehilangannya.
Cinta
passionate bersifat emosional, bersemangat, dan intens. Jika terbalas,
maka seseorang akan merasakan suatu penyelesaian dan kegembiraan. Sedangkan
cinta tak berbalas (unrequited love) merupakan cinta yang dirasakan oleh
satu orang kepada orang lain yang tidak dirasakan oleh orang sebaliknya. Hal
ini paling umum di antara orang-orang dengan gaya kelekatan cemas—ragu-ragu,
terutama pada laki-laki masa remaja akhir dan dewasa awal. Jika cinta seseorang
tersebut tidak berbalas, maka ia akan merasa ditolak, hampa atau putus asa;
sementara individu yang tidak bersedia untuk merespons merasa bersalah.
Seperti halnya bentuk lain kegembiraan emosional, cinta
passionate juga melibatkan adanya silih berganti antara kegembiraan dan
kesuraman, perasaan geli yang menggembirakan dan perasaan kemalangan yang
menyedihkan. Cinta yang penuh gairah selalu memengaruhi pikiran si pecinta
dengan pikiran-pikiran tentang yang dicintai. Secara keseluruhan, cinta membara
tampaknya merupakan campuran antara ketertarikan seksual, keterangsangan
fisiologis, hasrat untuk dekat secara fisik, dan kebutuhan yang intensif untuk
dicintai. Meskipun cinta membara adalah pengalaman yang umum, namun cinta ini
terlalu intens dan terlalu meluap-luap untuk dapat dipertahankan sebagai
keadaan yang permanen.
· Cinta Karib
Cinta
karib merupakan cinta yang didasarkan pada suatu pertemanan, saling
ketertarikan, minat yang sama, saling menghargai, dan kepedulian terhadap kesejahteraan
masing-masing. Pengertian lain menyebutkan bahwa cinta karib (Companionate
Love) adalah kasih sayang yang kita rasakan kepada seseorang yang sangat
berkaitan dengan hidup kita. Cinta semacam inilah yang dapat mempertahankan
hubungan dari waktu ke waktu atau dapat dikatakan jenis cinta ini dapat
berlangsung lama.
BAB
III
PEMBAHASAN
3.1
Karakteristik
Cinta:
Kelekatan secara fisik dan emosional
Kita adalah
makhluk sosial, ditakdirkan untuk terikat dengan orang lain. Timbul perasaan
ingin selalu dekat, dan merasa rindu saat lama tidak berjumpa. Bahkan membuat
kita mudah untuk menemukannya di tengah kerumunan orang.
Perhatian (caring)
Timbul keinginan untuk memperhatikan segala tingkah
laku dan hal-hal yang disukainya, maupun yang tidak.
Hubungan yang intim (intimacy)
Timbul
kedekatan dan intensitas bertemu semakin besar.
3.2
Skala
Cinta Menurut Rubin
·
Kelekatan (attachment): kasih sayang, perasaan
membutuhkan
& mendesak
·
Keinginan untuk memberi perhatian pada seseorang: Hasrat untuk
mengutamakan kesejahteraan seseorang dan peka terhadap kebutuhan-kebutuhannya
·
Rasa percaya dan
pengungkapan diri
3.3 Komponen
Utama Cinta:
·
Memberi perhatian (caring)
·
Perasaan membutuhkan (needing)
·
Rasa percaya (trust)
·
Toleransi terhadap kesalahan
partnernya
3.4 Ciri
khas Cinta Menurut Davis (1985)
·
Kelompok birahi (passion):
perasaan tertarik atau terpesona, keinginan seksual & eksklusif
·
Kelompok caring: memberi
perhatian.
3.5 Robert Stenberg (1987): Triangular
theory of love
·
Intimacy: meliputi
perasaan keterikatan, kedekatan, keterhubungan, dll.
·
Passion: meliputi antara
cinta yang romantis dan daya tarik seksual.
·
Commitment: keputusan untuk tetap bersama pasangan dalam waktu yang panjang.
Kombinasi yang berbeda dari
ketiga komponen menghasilkan berbagai jenis cinta. Misalnya, kombinasi
keintiman dan komitmen dalam cinta kasih penuh kasih sayang (compassionate
love), sedangkan kombinasi gairah dan keintiman menyebabkan gairah cinta
(passionate love).
3.6 Gaya
Percintaan
Menurut
Lee terdapat 6 bentuk atau gaya cinta:
1. Cinta Romantik
Sering
juga disebut cinta pada pandangan pertama, cinta ini memiliki ketulusan untuk
memberikan cinta dan datang tanpa tahu alasan yang ada di balik cinta. Orang-orang yang memiliki tipe ini biasanya menuntut
kesempurnaan secra fisik pasangannya. Mereka lebih menyukai orang-orang untuk
dijadikan pasangannya melalui penampilan fisik.
2. Cinta Memiliki
Cinta yang memilki ketergantungan yang amat sangat pada
orang yang dia cintai, bisa disebut juga dengan “cinta mati”. Memiliki obsesi
yang tinggi pada pasangannya sehingga pasangan cenderung posesif dan mudah
depresi yang diakibatkan oleh permasalahan yang ada pada hubungannya. Misalnya, saya tidak
dapat bersantai jika saya menyangka kekasih saya bersama dengan orang lain.
3. Cinta Kawan Baik
Cinta yang
berawal dari
persahabatan dan intensitas bertemu yang tinggi, sehingga timbul rasa saling
memahami dan timbul empati antar kedua belah pihak. Hingga menimbulkan rasa
cinta.
4. Cinta Pragmatic
Tipe cinta ini lebih mengutamakan kedepannya mengenai
hubungan. Orang-orang yang memiliki tipe cinta ini cenderung memilih pasangan
yang sekiranya adalah orang yang tepat untuk menjadi pasangan hidupnya. Mereka
mencari pasangan yang memiliki latar belakang yang sama dan cenderung dapat
mendukung karirnya, serta memberikan semangat untuk setiap aktivitasnya.
5. Cinta Altruistic
Tipe cinta ini cenderung self-giving love dan egoless.
Orang-orang bertipe cinta ini tidak mementingkan diri sendiri dan cenderung
melakukan segala sesuatu untuk pasangannya. Misalnya jika pasangan saya sakit,
lebih baik saya yang sakit daripada dia. Cinta yang dimiliki oleh orang-orang
yang bertipe ini sangatlah kuat, bahkan mereka mungkin lebih mencintai
pasangannya daripada dirinya sendiri.
6. Cinta Main-Main
Pemain
cinta yang biasa disebut dengan “play boy” dan ”play girl” yang
melandasi suatu hubunganungan hanya karena ingin mendapatkan kepuasan sementara
dari hubungan tersebut. Tak jarang, cinta hanya dilandasi dengan rasa
penasaran, bila target telah tercapai, maka biasanya hubungan akan segera berahir.
3.7 Faktor-Faktor yang Berkaitan Dengan Cinta
1. Ganjaran
(reward)
Rasa suka dapat meningkat menjadi rasa cinta,
tergantung ganjaran yang diterima.
2. Perbedaan
Gender
·
Stereotipe
dalam masyarakat: wanita lebih romantis dari pria. Hasil riset: kebalikannya
·
Wanita lebih sering memutuskan
hubungan dari pada pria. Akibat: pria lebih mengalami depresi, kesepian &
tidak bahagia setelah hubungan
berakhir.
·
Ada berbagai gaya percintaan pria
& wanita: pria cenderung bgaya percintaan romantic, main-main atau egoistik, sedangkan wanita cenderung pada gaya cinta persahabatan, obsessive atau insecure atau pragmatik.
BAB IV
PENUTUP
4.1
Kesimpulan
Adapun
kesimpulan dari penulisan ini diantaranya:
Karakteristik
Cinta:
Kelekatan secara fisik dan emosional
Perhatian (caring)
Hubungan yang intim (intimacy)
Ciri khas
Cinta Menurut Davis (1985)
·
Kelompok birahi (passion)
·
Kelompok caring: memberi
perhatian.
Gaya Percintaan
Menurut
Lee terdapat 6 bentuk atau gaya cinta:
1. Cinta Romantik
2. Cinta Memiliki
3. Cinta Kawan Baik
4. Cinta Pragmatic
5. Cinta Altruistic
6. Cinta Main-Main
Faktor-Faktor yang Berkaitan Dengan Cinta:
Ganjaran (reward)
Perbedaan
Gender
4.2
Saran
Berdasarkan
hasil penelitian yang telah dilakukan, maka saran-saran yang dapat diberikan
adalah sebagai berikut:
1.
Saran
untuk Subjek
Disarankan agar masing-masing subjek dapat
mempertahankan cinta yang sudah ada karena dari hasil yang diperoleh
menunjukkan bahwa baik wanita maupun pria sama-sama mendapatkan skor yang
berada pada level/interval yang tinggi baik untuk cinta secara keseluruhan
maupun untuk masing-masing komponen cintanya.
2.
Saran
untuk Penelitian Selanjutnya
Penulis
menyarankan untuk peneliti selanjutnya agar dapat mencari atau menggunakan
variabel lain yang berhubungan dengan cinta, seperti pacaran jarak jauh,
Internet Romance (menjalin suatu hubungan interpersonal melalui media
internet), sehingga dapat dilihat bagaimana ketiga komponen ini dapat tercipta
dan terjalin melalui hubungan seperti itu. Peneliti juga menyarankan untuk
melakukan penelitian pada subjek yang berbeda, seperti suami-istri.
DAFTAR
PUSTAKA
Baron Robert A.
& Byrne Donn. 2003. Psikologi
sosial. Jakarta:
Erlangga
Myers,
David
G. 2012. Psikologi
Sosial Edisi 10. Jakarta: Salemba
Humanika
Akses Internet:
http://www.referensimakalah.com/2012/10/definisi-cinta-menurut-pakar.html/ diakses hari Jum’at, 04 April 2014 pukul 23.04 wib.
Created by: Maea, Dheppy, Mia and Nia :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar